Bayangkan seorang pria bernama Andi, berusia 35 tahun, yang memiliki riwayat diabetes tetapi merasa baik-baik saja. Suatu hari, ia mulai merasa sangat haus, sering buang air kecil, dan tubuhnya terasa lemas luar biasa. Andi mengabaikan gejala ini, menganggapnya hanya kelelahan biasa. Hingga akhirnya, suatu malam, ia ditemukan pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Diagnosis dokter? Ketoasidosis diabetik.
Mungkin kisah ini terdengar dramatis, tetapi ketoasidosis adalah kondisi yang nyata dan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Lalu, apa sebenarnya ketoasidosis dan mengapa kondisi ini begitu berbahaya?
Apa Itu Ketoasidosis dan Bagaimana Bisa Terjadi?
Ketoasidosis adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak keton akibat kekurangan insulin. Keton adalah zat asam yang terbentuk saat tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi karena tidak memiliki cukup insulin untuk mengolah glukosa. Jika keton menumpuk di dalam darah, pH tubuh bisa turun drastis, menyebabkan keadaan asidosis yang berbahaya.
Ketoasidosis paling sering dikaitkan dengan diabetes tipe 1, tetapi dalam beberapa kasus, juga bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang mengalami stres fisik berat, infeksi, atau penggunaan obat tertentu. Menurut American Diabetes Association, sekitar 2–5% penderita diabetes tipe 1 mengalami ketoasidosis setiap tahunnya, dengan tingkat kematian mencapai 5% jika tidak segera ditangani dengan baik.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Mengenali gejala ketoasidosis sejak dini bisa menyelamatkan nyawa. Beberapa tanda khasnya meliputi:
- Haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil
- Mual dan muntah
- Napas berbau buah (karena adanya keton dalam darah)
- Kelelahan ekstrem
- Sesak napas
- Kebingungan atau kehilangan kesadaran
Menurut penelitian dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), lebih dari 50% kasus ketoasidosis yang terjadi di unit gawat darurat dapat dicegah dengan edukasi yang tepat mengenai kontrol gula darah.
Fakta yang Jarang Dibahas Tentang Ketoasidosis
Ketoasidosis sering dikaitkan dengan diabetes, tetapi ada beberapa fakta menarik yang jarang dibahas di blog kesehatan biasa:
- Bisa Terjadi pada Orang Tanpa Diabetes
Walaupun langka, ketoasidosis juga bisa terjadi pada orang yang menjalani diet ketogenik ekstrem, alkoholisme kronis, atau mengalami kelaparan berkepanjangan. - Olahraga Berlebihan Bisa Memicu Ketoasidosis
Beberapa orang dengan diabetes tipe 1 yang berolahraga tanpa cukup asupan insulin atau karbohidrat bisa mengalami lonjakan keton yang berbahaya. - Ketoasidosis Bisa Terjadi Saat Sakit
Infeksi atau penyakit seperti flu dapat meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap insulin. Jika penderita diabetes tidak menyesuaikan dosis insulinnya, risiko ketoasidosis meningkat.
Jangan Anggap Remeh, Cegah Sejak Dini!
Ketoasidosis bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengikuti pola makan sehat, dan berkonsultasi secara rutin dengan dokter. Jika Anda atau orang terdekat memiliki diabetes, pastikan untuk selalu memantau kadar keton saat mengalami stres fisik atau sakit.
Selain itu, menjaga pola makan sehat sangatlah penting. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tidak stabil. Produk Amandia menyediakan berbagai bahan makanan sehat, berkualitas, dan aman bagi penderita diabetes. Dengan memilih asupan yang tepat, Anda tidak hanya menjaga kesehatan tetapi juga menghindari risiko komplikasi serius seperti ketoasidosis.
Jangan tunggu hingga terlambat! Jaga pola hidup sehat mulai dari sekarang.