Easy Access Article

Cara Menambahkan Artikel di Scopus

Scopus adalah salah satu database jurnal akademik terbesar di dunia yang sering dijadikan acuan oleh para peneliti, akademisi, dan mahasiswa. Publikasi di Scopus dapat meningkatkan kredibilitas penelitian serta memperluas jangkauan dampaknya. Namun, proses memasukkan artikel ke dalam Scopus tidak semudah menerbitkan jurnal di platform biasa. Artikel harus melalui tahapan seleksi ketat dan memenuhi standar kualitas tertentu.

 

Cara Menambahkan Artikel di Scopus

1. Memilih Jurnal yang Terindeks Scopus

Langkah pertama dalam menambahkan artikel ke Scopus adalah memilih jurnal yang sudah terindeks di dalam database ini. Tidak semua jurnal ilmiah memiliki indeksasi Scopus, sehingga penting untuk memastikan bahwa jurnal yang dipilih sudah termasuk dalam daftar yang terverifikasi. Kamu bisa mengeceknya langsung di situs resmi Scopus atau melalui portal SJR (Scimago Journal Rank).

2. Menyesuaikan Artikel dengan Scope Jurnal

Setiap jurnal memiliki cakupan (scope) dan fokus penelitian tertentu. Agar peluang diterima lebih besar, pastikan artikel yang kamu tulis sesuai dengan tema dan kriteria jurnal tujuan. Baca pedoman penulisan yang disediakan oleh jurnal dan sesuaikan gaya serta format tulisanmu.

3. Mengikuti Pedoman Penulisan Jurnal

Scopus hanya menerima artikel yang memenuhi standar akademik tinggi. Oleh karena itu, pastikan naskahmu telah melewati proses peer-review sebelum dikirimkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis artikel:

  • Menggunakan bahasa akademik yang jelas dan sesuai dengan kaidah ilmiah.
  • Mengikuti format referensi yang ditetapkan oleh jurnal, seperti APA, MLA, atau Chicago.
  • Menyusun artikel dengan struktur yang sistematis, termasuk abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan.
  • Menggunakan referensi yang relevan dan berkualitas tinggi.

4. Mendaftar dan Mengunggah Artikel ke Jurnal

Setelah artikel siap, langkah berikutnya adalah mendaftar di jurnal tujuan dan mengunggah naskah melalui sistem submission yang mereka sediakan. Biasanya, jurnal yang terindeks Scopus menggunakan platform seperti ScholarOne, Editorial Manager, atau OJS (Open Journal System).

Saat mengunggah artikel, pastikan semua dokumen pendukung, seperti surat pernyataan etika publikasi, cover letter, dan data penelitian, sudah lengkap.

5. Menunggu Proses Peer Review

Setelah artikel dikirim, jurnal akan melakukan proses peer review. Tahapan ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan, tergantung dari kebijakan jurnal dan tingkat kompleksitas penelitian. Jika ada revisi yang diminta oleh reviewer, segera lakukan perbaikan sesuai dengan masukan yang diberikan.

6. Publikasi dan Indeksasi di Scopus

Jika artikel telah lolos tahap peer review dan diterima oleh jurnal, maka akan dipublikasikan secara resmi. Proses indeksasi ke Scopus dilakukan oleh pihak jurnal, bukan oleh penulis. Oleh karena itu, pastikan jurnal yang dipilih benar-benar memiliki indeksasi Scopus agar artikelmu bisa masuk ke dalam database.

Selain itu, penting untuk memahami bahwa publikasi di jurnal Scopus tidak selalu gratis. Beberapa jurnal menerapkan biaya publikasi jurnal Scopus sebagai bagian dari proses penerbitan, terutama untuk jurnal open-access. Oleh karena itu, pastikan untuk mengecek kebijakan biaya sebelum mengirimkan artikel.

 

Kesimpulan

Menambahkan artikel ke Scopus membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari pemilihan jurnal yang tepat, penyusunan artikel sesuai standar akademik, hingga melewati proses peer review. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, peluang untuk mempublikasikan artikel di Scopus akan lebih besar. Pastikan juga untuk mempertimbangkan aspek biaya dan kebijakan jurnal agar proses publikasi berjalan lancar.