Nasi yang terbuat dari beras adalah makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Nasi memiliki rasa yang enak, tekstur yang pulen, dan harga yang terjangkau.
Namun, banyak orang yang menganggap bahwa nasi mengandung banyak gula dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau diabetes. Apakah anggapan ini benar? Apakah ada nasi yang tidak mengandung gula? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari simak lebih lanjut.
Kandungan Gula dalam Nasi
Basi adalah sumber glukosa yang merupakan bahan organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Tanaman memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi utama. Glukosa kemudian akan diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Jadi, apakah nasi mengandung gula? Jawabannya adalah iya, tetapi tidak dalam bentuk gula yang biasa kita kenal, seperti gula pasir atau gula merah. Nasi mengandung gula dalam bentuk karbohidrat, yang akan diubah menjadi glukosa oleh tubuh. Namun, jumlah gula dalam nasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan porsinya.
Salah satu cara untuk mengukur jumlah gula dalam nasi adalah dengan menggunakan indeks glikemik (IG), yaitu ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan yang memiliki IG tinggi berarti dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, sedangkan makanan yang memiliki IG rendah berarti dapat meningkatkan gula darah dengan lambat. IG berkisar dari 0 hingga 100, dengan glukosa murni sebagai acuan dengan nilai 100.
Kandungan Glikemik Pada Nasi Menurut Ahli
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, berikut adalah nilai IG dari beberapa jenis nasi yang umum dikonsumsi di Indonesia:
Nasi putih: 64
Nasi merah: 55
Nasi jagung: 68
Nasi ketan: 90
Dari data di atas, kita dapat melihat bahwa nasi ketan memiliki IG paling tinggi, yang berarti mengandung gula paling banyak. Sedangkan nasi merah memiliki IG paling rendah, yang berarti mengandung gula paling sedikit. Nasi putih dan nasi jagung memiliki IG yang sedang, yang berarti mengandung gula yang moderat.
Selain jenisnya, porsi nasi juga mempengaruhi jumlah gula yang dikonsumsi. Semakin banyak nasi yang dimakan, semakin banyak gula yang masuk ke tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengatur porsi nasi sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas kita. Sebagai acuan, satu piring nasi putih berukuran sedang (150 gram) mengandung sekitar 45 gram karbohidrat, yang setara dengan 9 sendok teh gula.
Nasi yang Tidak Mengandung Gula
Apakah ada nasi yang tidak mengandung gula sama sekali? Jawabannya adalah tidak ada, karena semua jenis nasi mengandung karbohidrat, yang merupakan bentuk gula. Namun, ada beberapa jenis nasi yang mengandung gula lebih sedikit daripada nasi putih, yaitu:
- Nasi merah: Nasi merah adalah nasi yang tidak mengalami proses penggilingan atau pengelupasan kulit ari. Nasi merah memiliki kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih tinggi daripada nasi putih.
Serat dapat membantu menunda penyerapan gula darah dan meningkatkan rasa kenyang. Vitamin, mineral, dan antioksidan dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh dan mencegah penyakit.
- Nasi hitam: Nasi hitam adalah nasi yang memiliki warna hitam atau ungu karena mengandung pigmen antosianin. Nasi hitam memiliki kandungan serat, protein, dan antioksidan yang lebih tinggi daripada nasi putih.
Serat dan protein dapat membantu mengontrol gula darah dan menurunkan berat badan. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan peradangan.
- Nasi berasal: Nasi berasal adalah nasi yang dibuat dari berasal, yaitu tepung beras yang dicampur dengan air dan dikukus. Nasi berasal memiliki kandungan serat, vitamin B, dan mineral yang lebih tinggi daripada nasi putih.
Serat dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Vitamin B dan mineral dapat membantu menjaga fungsi saraf dan metabolisme tubuh.
Kesimpulan
Nasi adalah makanan pokok yang mengandung karbohidrat, yaitu bentuk gula yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Nasi mengandung gula dalam jumlah yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan porsinya.
Nasi yang memiliki indeks glikemik tinggi berarti mengandung gula lebih banyak daripada nasi yang memiliki indeks glikemik rendah. Nasi yang tidak mengandung gula sama sekali tidak ada, tetapi ada beberapa jenis nasi yang mengandung gula lebih sedikit daripada nasi putih, yaitu nasi merah, nasi hitam, dan nasi berasal.